11 September 2009

Puisi Menolak Patuh

Walau penguasa menyatakan keadaan darurat
dan memberlakukan jam malam
kegembiraanku tak akan berubah
seperti kupu-kupu
sayapnya tetap akan indah
meski air kali keruh

Pertarungan para jenderal
tak ada sangkut pautnya
dengan kebahagiaanku
seperti cuaca yang kacau
hujan angin kencang serta terik panas
tidak akan mmempersempit atau memeperluas langit
lapar tetap lapar
tentara di jalan-jalan raya
pidato kenegaraan atau siaran pemerintah
tentang kenaikan pendapatan rakyat
tidak akan mengubah lapar
dan terbitnya kata-kata dalam diriku
tak bisa di cegah
bagaimana kau akan membungkamku?

penjara sekalipun
tak bakal mampu
mendidikku menjadi patuh

Wiji Tukhul

Komentar :

ada 0 komentar ke “Puisi Menolak Patuh”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id