30 September 2010

YPKP 65 Menolak Peringatan G 30 S

Jakarta, Bingkai Merah – Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) menggelar konferensi pers (29/9). YPKP 65 menyatakan menolak segala bentuk peringatan Gerakan 30 September (G 30 S) yang diselenggarakan oleh pemerintah. Menurut mereka bangunan sejarah G 30 S/PKI versi Orde Baru yang masih dilanggengkan oleh negara sampai saat ini memuat kebohongan publik.

Fakta-fakta sejarah terkini yang diungkapkan beberapa peneliti sejarah menguak keterlibatan Amerika Serikat dengan Central Intelligence Agency (CIA) dan Angkatan Darat di bawah komando Mayor Jenderal Suharto.

Mereka sejak jauh hari telah merencanakan aksi konspiratif yang akan menggulingkan Presiden Sukarno secara tdak langsung dengan mengarahkan tuduhannya ke Partai Komunis Indonesia (PKI). Sekaligus, membasmi gerakan revolusioner pendukung setia Sukarno dan mematahkan faksi Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Nasution. Hal itu membuat Amerika Serikat dapat melalangbuana menghisap kekayaan sumber daya Indonesia dan Suharto naik ke puncak kepemimpinan nasional.

Implikasi dari G 30 S meluas. Propaganda Angkatan Darat soal G 30 S/PKI telah menjadi dalih atas pembunuhan anggota dan simpatisan PKI, anggota organisasi-organisasi progresif, dan orang-orang awam yang di pki-an atau yang distigma “PKI”. Ribuan lainnya ditahan paksa tanpa proses pengadilan dan mengalami penyiksaan luar biasa.

Selain itu, anak dan cucu mereka terkena imbasnya. Mereka juga mengalami stigmatisasi yang membuat masyarakat dan negara melakukan diskriminasi dalam ranah sosial, budaya, hukum, ekonomi, politik, dan keamanan. Akibatnya hak-hak dasar mereka tidak terpenuhi.

Di dalam konferensi pers itu, YPKP 65 menuntut kepada negara agar mengeluarkan permintaan maaf kepada korban, memulihkan hak-hak korban, bertanggung jawab di hadapan hukum, dan menjamin agar kejahatan kemanusiaan serupa tidak terulang kembali di masa depan dengan cara menegakan HAM dan demokrasi kerakyatan.

Di kesempatan itu, YPKP 65 juga mengundang masyarakat seluas mungkin untuk hadir di diskusi “Membuka Kotak Pandora Gerakan 1 Oktober 1965” yang diadakan tepat pada tanggal 1 Oktober 2010. Acara itu akan dihadiri oleh Heru Atmodjo (saksi hidup peristiwa 1 Oktober 1965), Baskara T. Wardaya (sejarahwan), Ratna Hapsari (Ketua Umum Asosiasi Guru Sejarah Indonesia), dan Putmainah (mantan Ketua Gerwani dan anggota DPRD Blitar untuk tiga periode).

Diskusi itu diadakan di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jl. Diponegoro 74, Jakarta Pusat, pukul 14.00 – 17.00. (bfs)

Komentar :

ada 0 komentar ke “YPKP 65 Menolak Peringatan G 30 S”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id