![]() |
Sitok Srengenge/Ilustrasi |
Jakarta, Bingkai Merah - Kawasan Velbak, Kebayoran Baru kantor redaksi
Tempo kembali geger. Setelah merebak laporan dari akun @jilbabhitam soal kasus
dugaan pemerasan Tempo, Tempo kembali diguncang masalah.
Kawan sejawat redaktur senior Tempo, Goenawan Muhammad,
Sitok Srengenge dilaporkan seorang mahasiswi Universitas Indonesia ke Polda Metro Jaya atas
tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. Belakangan terkait tindakan perkosaan.
Sejumlah wartawan senior di Tempo berupaya meredam kasus itu. Main kata pun dilancarkan. Beberapa wartawan yang memiliki akses ke korban
seperti tidak berdaya memperjuangkan fakta pada kasus itu. Di dalam milis wartawan
Tempo, Jumat 29 November 2013 pukul 13:05, seorang redaktur senior Tempo
berinisial BS seperti memberi instruksi khusus kepada wartawan yang meliput
kasus itu.
Dalam milis, BS memulainya dengan kalimat pembuka, 'Tolong
hati-hati'. Entah memiliki maksud apa BS menggunakan kalimat itu. Namun yang
pasti, Tempo memuat berita Sitok dengan kadar yang tidak biasanya. Faktanya, di
berbagai media sosial muncul beragam komentar dan cacian bukan hanya kepada Sitok, tapi juga kepada
berita Tempo.
Di awal mencuatnya kasus itu, Tempo memberi judul yang terkesan
menghakimi RW dan membela perbuatan Sitok sebagai perbuatan yang didasari rasa
suka sama suka. Di tubuh berita, Tempo dengan gamblang membela Sitok dengan
berulang menuliskan bahwa Sitok siap bertanggungjawab atau Sitok membantah
tuduhan perkosaan. Kalimat itu diselipkan Tempo di akhir parapraf
pemberitaannya. Padahal, seorang wartawan perempuan Tempo yang
sempat menelpon Sitok berujar ke sesama wartawan Tempo lain, 'Sitok saat ditanya prihal kasus perkosaannya tidak
membantah, tapi tidak juga mengiyakan kasus ini'.
Belum cukup dengan hal itu, Tempo dengan lihai membuat
pengalihan fokus permasalahan ke masyarakat. Berbekal status facebook istri
Sitok, redaksi Tempo lalu mengangkatnya sebagai berita bombastis. Tempo menjadi
paling awal memberitakan curahan hati anak Sitok tentang kasus yang menimpa
bapaknya itu. Tentu dengan judul yang membuat masyarakat awam berpikir, Sitok
dan keluarganya ialah keluarga harmonis dengan istri yang setia . Entah dengan tujuan apa Tempo
mempublikasi berita yang tidak memiliki pertautan dengan kasus itu.
Belakangan saat hujatan di media sosial kepada Tempo mencuat dan semakin banyak, redaksi Tempo lalu
beraksi. Mereka dengan lihai mengubah judul pemberitaan yang dianggap banyak
kalangan membela perbuatan Sitok. Pertama judul berita Tempo, 'Sitok membantah
paksa RW meminum minuman keras'. Tempo mengubahnya menjadi, 'Sitok beri minumankeras ke Mahasiswi UI?', berita yang lebih berisi bantahan Sitok.
Bahkan CEO Tempo media grup, Bambang Harymurti berperan
aktif untuk menggelontorkan berita mengenai kasus Sitok. Dengan inisial BH,
Tempo memuat berita dengan judul 'BEM FIB UI Tuding Sitok Teror MahasiswiUI' , isi berita itu memang cenderung
berbeda dengan pemberitaan sebelumnya. Tempo mulai mengakui kronologis dari
sisi korban.
Namun, di tubuh berita itu Tempo tetap memproyeksi Sitok sebagai
laki-laki yang siap bertanggungjawab atas perbuatannya. Tempo tetap memandang
kasus ini bukan murni tindakan pemerkosaan, tetapi berdasar suka sama suka. Beginilah media sebesar Tempo membela sang pemerkosa, koleganya. (KEI)
Komentar :
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.