Bingkai Merah (BM) adalah organisasi media rakyat yang mengorganisir massa melalui informasi dan media. Sebagai organisasi media rakyat, BM ikut aktif di dalam proses pengorganisiran rakyat agar rakyat melek informasi, melakukan aktivitas jurnalistik rakyat, bermedia, dan melakukan aksi-aksi kolektif yang berlawan.
Siapa itu rakyat yang BM maksud? Rakyat yang dimaksud adalah kelompok-kelompok yang termarjinalkan atau tersisihkan atau tertindas oleh kekuasaan modal dan politik yang menguasai segala sumber daya dan akses publik yang masih mendominasi di Indonesia. Sebut saja, buruh, tani, perempuan, kaum homoseksual, masyarakat adat, anak, kelompok minoritas berbasis agama dan keyakinan, rakyat miskin kota, dan kelompok miskin dan marjinal lainnya.
Bingkai Merah lahir dari kegelisahan pemuda/i yang menilai adanya proses penundukkan pikiran masyarakat (hegemoni) secara sistematis dan terorganisir dari kekuasaan modal dan politik agar tatanan sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa dan negara sejalan dengan program-program neoliberalisme atau kapitalisme. Yang paling dirugikan dari proses hegemoni itu adalah rakyat.
Atas dasar kegelisahan itu, pemuda/i membentuk suatu komunitas dan berlanjut menjadi organisasi pada 2007 di tengah komunitas anak jalanan dan keluarga miskin di Jakarta Timur.
BM didirikan bertujuan untuk mengimbangi informasi, bahkan melawan, hegemoni dari media-media arus besar. Sekaligus, mengorganisir dan memobilisasi massa rakyat untuk ikut melawan agenda-agenda neoliberalisme.
Selain itu, sebagaimana fungsi media rakyat, BM akan terus mengakomodir kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan-tuntutan rakyat berlawan, dan menggemakan suara itu selantang dan seluas-luasnya melalui media-media yang dibangunnya. BM juga memfasilitasi terciptanya aktvitas jurnalistik rakyat dan media rakyat di kantong-kantong massa.
BM memiliki visi:
1. Membangun dan mengelola media rakyat, tentu terdapat aktivitas jurnalistik di dalamnya. Programnya antara lain: penerbitan situs berita online Bingkai Merah, buletin bulanan progresif Pena Rakyat, dan selebaran-selebaran propaganda. Juga, media cetak lainnya dan seni rupa, musik, dan seni pertunjukkan.
2. Mengelola informasi-informasi untuk mengorganisir massa rakyat.
3. Menjalankan pendidikan jurnalisme rakyat di sekolah-sekolah, kampus-kampus, dan di tempat-tempat basis rakyat.
4. Membangun media-media rakyat yang dikelola sendiri oleh rakyat seluas-luasnya.
5. Aktif berpartisipasi bersama kelompok gerakan sosial lainnya berjuang untuk keadilan, kesetaraan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan.
Hubungannya dengan pemerintah lokal dan nasional, BM mengambil jarak untuk menjadi pihak yang berlawan atau oposisi. Sebab, BM menilai kekuasaan yang sekarang tidak pro rakyat.
Sebaliknya, BM sangat dekat dengan basis-basis rakyat karena tiap anggota BM sendiri berasal dari rakyat. Sebagai penegasan, BM terbentuk dari rakyat sendiri yang bermedia dan aktif di dalam gerakan sosial berbasis perjuangan kelas.
Rakyat berdaulat dalam media, berdaulat secara politik.
Hidup Rakyat Tertindas!
Bersatulah!
9 September 2009
Profil Bingkai Merah
Komentar :
ada
2
komentar ke “Profil Bingkai Merah”
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
INI PELOPOR. HEBAT!!!
Anak-anak muda yang luar biasa. Salut buat perjuangan kalian. Saya sunguh kabum dengan apa yang kalian lakuakan, melawan proses penundukkan pikiran masyarakat (hegemoni) secara sistematis dan terorganisir dari kekuasaan modal dan politik agar tatanan sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa dan negara sejalan dengan program-program neoliberalisme atau kapitalisme. Perjuangan kalian, akan selalu didukung oleh rakyat, karena kalian berjuang untuk rakyat. Salam.
Hidup rakyat tertindas.
salam.