4 September 2009

BINGKAI MERAH: Jurnalistik pro rakyat











DITENGAH-tengah suasana pro dan kontra para pengiat media seputar Pers Kebangsaan yang semakin subur saja, dalam sebuah pemukiman (kampung) padat yang dihuni akar rumput, berhimpunlah sekelompok anak-anak muda. Dan hanya kebetulan saja di Jalan Pemuda di sudut Timur Jakarta, tempat mereka bergiat dan tumbuh.


Generasi yang tumbuh diera gaung reformasi ("bebas dan merdeka") sebuah lingkungan yang penuh luka dalam sebuah harapan tatanan transisi Demokrasi. Anak-anak muda ini bagai setitik api yang menyala-nyala dari sisa perlawanan gerakan rakyat tahun 1998, yang memancar dalam gelap nasib rakyat dari setiap dada anak-anak muda ini.
Pelita suci yang kemudian menjadi bara dan semangat perlawanan yang terus dirawat, kesucian yang dibela, yang tak boleh dikhianati kembali, untuk tetap terus berpihak kepada rakyat miskin.

Ya tetap berusaha berdiri di posisi pro rakyat. Tidaklah mudah. Ditengah deru lesu reformasi yang telah sukses dibajak angkatan tua, dimanipulasi seliciknya, dikuasai sebaik-baiknya demi nafsu berkuasa dan serakah materi.

Dari hela nafas anak-anak muda ini-muncul sebuah sikap untuk menghargai rakyatnya, rakyat pekerja sebagai kawan seperjuangan, ditengah-tengah riuh gemuruh corong media-media raksasa yang telah membelot dari sejarah dan kini membela penguasa serta pemilik modal.

Melalui usaha pembingkaian isu permasalahan sehari-hari, belajar dan tumbuh bersama rakyatnya, anak-anak muda ini setia membela pemberitaan yang selayaknya memihak yang lemah dan berpihak kepada keadilan sosial.


BINGKAI MERAH, begitu anak-anak muda ini menamakan diri

Sebuah upaya kolektif perjuangan pers.
Sebuah semangat jaman yang juga dimiliki oleh para pelopor dan pemula dalam sejarah lawas Indonesia.

("Media independen akar rumput yang hadir untuk menjadi media alternatif dari media-media yang dihegemoni dan dikooptasi oleh pemodal dan elit politik sehingga menjadikan media tersebut tidak berpihak kepada rakyat, tidak mengikutsertakan rakyat sebagai pelaku media, dan tidak menjadikan media sebagai salah satu kebutuhan informasi dan aspirasi rakyat. Sasaran prioritas adalah rakyat akar rumput (rakyat miskin)-bingkaimerah)

Sikap tegas dan pro rakyat ini telah dibuktikan dengan berusaha memilih ruang publik sebagai ajang media interaksi dengan rakyat, seperti pameran perdana yang dilaksanakan di Stasiun Kota (Beos) Jakarta Utara, setahun yang lalu.
Keberpihakan itu lugas diungkapkan dalam bingkai-bingkai sosial, kelompok marginal, Buruh Perempuan dan Pekerja Anak.

Pameran foto publik--Bingkai Merah, berusaha menolak ruang-ruang sosial yang terpisah dengan rakyat kebanyakan dalam membangun relasi sosialnya.
Ribuan rakyat yang sehari-hari berdesakan dalam kereta, para pekerja keras yang kuat, coba ditemani dengan sajian jurnalistik yang coba diperkenalkan dengan karya foto jurnalistik yang terpampang sepanjang lokasi stasiun kota, setahun yang lalu juga.

Ada mata yang hanya sepintas heran, 'apa yang berubah dengan stasiun Beos?' sudah lima hari lantunan musik jalanan dan nyala lampu-lampu sentir menerangi bingkai-bingkai foto yang merebut ruang rutinitas para pekerja pengguna KRL.
Tentu saja upaya ini juga berkat dukungan kepala stasiun kota yang pro rakyat.

Begitulah setahun yang lalu Bingkai Merah telah memulai gerakannya sebagai media alternatif, merebut dan mengisi ruang publik yang sekian lama hanya diisi oleh mimpi dan sihir Kapitalisme serta papan-papan reklame pemerintah yang galak.

Sungguh ini adalah sebuah awal yang berani dan suci.

Selamat datang Bingkai Merah!, semoga perjuangan jurnalistik yang memancar dari pena dan suluh rupa tangan-tangan muda ini, melahirkan keadilan sosial bagi rakyat miskin Indonesia.

Ditulis oleh Andri Cahyadi

Komentar :

ada 0 komentar ke “BINGKAI MERAH: Jurnalistik pro rakyat”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id