Alangkah indahnya pemandangan pagi ini
Mentari cerah mengiringi
Barisan pejuang mengalun datang
Sarjana, seniman, pemuda, wanita
Buruh dan tari soko guru revolusi
Dan pelajar anak kandung revolusi
Spanduk dan panji, warna-warni
Melambai menghias angkasa lebar
Teman tentang menentang
Tunju pun diacungkan
… marahan Green
Hentikan agresi AS di Vietnam
Sita modal anak sekolah
Sorak-sorai membadai barisan bergerak maju
Menembaki tank…
Tari dan nyanyi memecah sunyi seruling dituip nyaring
dendang bertalu, mengiringi,
laki-laki berjingkrak, laksana burung jalang
membunuh… Malang
… benci imperialis AS
Berkobar tinggi
Cinta merdeika meresap setiap dada
Manusia juang, pembela masa datang
… pasti muara
… pasti datang
D. N. Aidit
Jakarta, 20 - 07 - 1965.
(Gugur Merah, Sehimpun Puisi Lekra -Harian Rakjat (1950-1965), penyusun Rhoma Dwi Aria Yuliantri, Muhidin M. Dahlan, Merakesumba, 2008)
11 September 2009
Jauhi Imperialis AS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar :
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.