14 Februari 2010

Peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga, Berbagai Elemen Menjalin Solidaritas Perjuangan.

Jakarta, Bingkai Merah – Walau hanya tinggal satu hari menjelang hari pekerja rumah tangga (PRT) yang jatuh pada 15 Februari 2010 besok, suara-suara lantang telah menggema, seolah memecah panas siang hari di Taman Tugu Proklamasi, Jakarta, minggu (14/2/2010).

Dengan menangkat tema aksi “segera wujudkan undang-undang perlindungan pekerja rumah tangga” seluruh elemen yang tergabung bersama Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menjalin segenap solidaritas untuk meluaskan kembali isu-isu terkait hak asasi manusia, demokrasi, kesataraan dan keadilan, yang masih jauh dari situasi para pekerja rumah tangga. “Aksi kali ini ingin menegaskan kembali, bahwa pekerja rumah tangga masih rentan dengan diskriminasi dan segala bentuk ketidakadilan di ruang sosial.” Ungkap salah seorang aktivis JALA PRT, Lita Anggraini.

Ia juga mengatakan, tidak adanya perlindungan khusus secara hukum yang dapat menjamin keberadaan para pekerja rumah tangga, menyebabkan maraknya tindak laku kekerasan yang menimpa pembantu rumah tangga. UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, dianggap tidak mengakomodir dan mengatur pekerja rumah tangga. Ketiadaan perlindungan hukum dan kondisi inilah yang semakin memberi ruang sistematis bagi pelanggaran hak-hak PRT.

Sementara itu, Ngatiyem, dari Serikat Pekerja Tekstil Sandang Kulit untuk wilayah DKI Jakarta berpendapat, kurangnya pengakuan bagi PRT disebabkan masih adanya pembedaan antara perkerjaan yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga diranah domestik, dengan pekerjaan yang dilakukan diruang publik. “Kesetaraan dan demokrasi bagi pekerja rumah tangga, mengharuskan adanya penyamaan serta pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan diruang domestik oleh para pekerja rumah tangga itu sendiri.” Paparnya.

“Semestinya pembantu rumah tangga mendapat tempat khusus. Merekalah yang juga berjasa dalam perputaran ekonomi di Negara ini. Bayangkan saja jika tidak ada pekerja rumah tangga. Oleh karena itu, PRT juga harus mendapatkah hak-haknya.” Tegas perempuan yang akrab dipanggil lik, ini.

Dalam aksi ini, turut pula dikumpulkan 1.200 serbet dari berbagai wilayah di Indonesia, untuk nantinya akan dijahit oleh puluhan PRT menjadi serbet raksasa. Dalam serbet raksasa ini akan dituliskan pesan-pesan yang hendak ditujukan kepada DPR RI dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (Ar)

Komentar :

ada 0 komentar ke “Peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga, Berbagai Elemen Menjalin Solidaritas Perjuangan.”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id