Jakarta, Bingkai Merah – Puluhan orang dari tiga kelompok, Front Oposisi Rakyat Indonesia (FOR Indonesia), korban pelanggaran HAM masa lalu, dan KM Raya berunjuk rasa memperingati reformasi 12 tahun silam di depan gedung DPR RI (21/5). Mereka berpendapat reformasi telah gagal.
Reformasi yang telah menjatuhkan Presiden Suharto saat itu merupakan kemenangan rakyat Indonesia. Peristiwa itu didominasi oleh aksi besar dari massa rakyat meruntuhkan rejim otoritarian Suharto selama 32 tahun. Namun, formulasi yang bergulir justru reformasi ala rejim global neoliberalisme. Sehingga, selama 12 tahun perubahan yang besar itu diisi oleh orang-orang yang sejalan dengan ideologi kapitalisme. Begitu pun, agenda-agenda neoliberalisme dikedepankan menjadi dasar tatanan pembangunan yang tentu saja tidak akan pernah menyesahterakan rakyat.
“Suharto bertanggung jawab atas masuknya agenda neoliberalisme dan semakin kuat setelah ia lengser. Selain itu, ia bersama antek-antek rejim Orde Baru harus bertanggung atas banyaknya pelanggaran hak asasi manusia. Setidaknya, paska 1965 sebanyak tiga juta orang dibunuh secara keji. Rejim sekarang yang memerintah harus mengambil tanggung jawab itu. Negara jangan cuci tangan!”, kata Bedjo Untung, Ketua YPKP 65, di sela orasinya.
Pada aksi itu, KM Raya berpendapat kegagalan reformasi diperlihatkan oleh makin maraknya korupsi di tingkat elit. Kasus Century yang coba dihentikan oleh partai-partai koalisi di pemerintahan merupakan antiklimaks dari agenda reformasi. Mereka menuntut SBY-Boediono mundur dari jabatan pemerintahannya. Mereka juga menuntut Boediono dan Sri Mulyani di usut secara hukum.
FOR Indonesia menambahkan bahwa reformasi telah dibajak oleh kelompok kapitalis yang masuk ke dalam tubuh negara. Mereka membuat banyak kebijakan yang menguntungkan pemodal dan menyengsarakan rakyat. Sudah saatnya rakyat yang dirugikan selama ini menghimpun diri di dalam persatuan. Lebih dari itu, kekuatan rakyat akan semakin besar jika diwujudkan ke dalam perjuangan politik proletariat. (bsf)
Foto: Kornelius/BM
21 Mei 2010
Reformasi Selama 12 Tahun Gagal!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar :
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.