2 Juli 2011

Solidaritas untuk 30 Sosialis Malaysia

Jakarta, Bingkai Merah - Puluhan orang dari berbagai organisasi menyatakan solidaritasnya atas penahanan 30 orang dari Partai Sosialis Malaysia (PSM). Mereka melakukan aksi di depan Kedutaan Malaysia untuk mendorong pemerintah Malaysia membebaskan mereka yang ditahan (1/7).

Menurut mereka, solidaritas kepada PSM memiliki kepentingan yang cukup strategis untuk Indonesia dan gerakan sosialis di regional. Untuk kepentingan di Indonesia, upaya perubahan yang sedang dilakukan PSM dan kelompok-kelompok oposisi lainnya dapat memberi harapan bagi perlindungan tenaga kerja Indonesia dan hubungan antar negara yang lebih baik.

Gerakan oposisi yang juga digiatkan oleh PSM di Malaysia dapat membuka ruang demokrasi yang selama ini tidak ada. Pemerintah Malaysia selama ini cenderung anti demokrasi. Terlihat dari kebijakan-kebijakannya yang represif dan tiranik.

“Upaya perubahan rakyat Malaysia tidak lepas dari adanya kebijakan-kebijakan anti demokrasi yang dijalankan pemerintah Malaysia selama lebih dari 40 tahun. Salah satu indikator kesewenangan pemerintah Malaysia ditunjukan dengan Undang-undang Internal Security Act dimana warga negara dapat ditahan sewenang-wenang tanpa menjamin hak-hak dasar mereka,” ungkap Zely Ariane, humas aksi.

“Aktivis PSM sendiri terkena pasal karet Penal Code section 122 (mengenai perang melawan Monarki dan upaya menghidupkan ideologi komunis),” lanjut Zely.

Mereka yang ditahan mengalami perlakuan buruk. Perlindungan hukum dan kunjungan keluarga ditiadakan. Bahkan, para aktivis perempuan dilecehkan di dalam tahanan oleh aparat polisi.

Menurut PSM di dalam rilisnya, penahanan 30 orang PSM tidak mendasar. Mereka menganggap penahanan memiliki motivasi politik yang bersifat teror psikologis. Modusnya dengan menuduh PSM menyebarkan komunisme. Kemudian, media-media yang dikelola UMNO-BN (Union Malays National Organization – Barisan Nasional), partai yang berkuasa di Malaysia, membesar-besarkan berita itu untuk menekan kelompok-kelompok oposisi dan menanamkan ketakutan ke rakyat yang akan melakukan aksi massa besar pada 9 Juli mendatang.

Aksi yang direncanakan pada 9 Juli mendatang didasari oleh kehendak rakyat yang menginginkan pemerintahan yang lebih bersih dan demokratik. Mereka menghendaki agar pemerintahan yang ada lengser. Terlihat dari slogan yang mereka usung, “Udahlah tu… Bersaralah! (cukup sudah… lengserlah!)”.

Pada aksi di depan Kedutaan Malaysia itu, massa aksi membawa berbagai poster yang berisi menuntut dibebaskan aktivis PSM dan bergantinya sistem tirani di Malaysia dengan demokrasi. Tercatat aksi diikuti dari organisasi KPRM-PRD, KPO-PRP, PPRM, FBLP, Perempuan Mahardhika, PEMBEBASAN, Bingkai Merah, PPI, Revolutionary Socialist Party Australia, dan maxlaneonline.com.

Sebelum mengakhiri aksinya, massa sempat memblokade jalan karena tidak ada respon dari kedutaan. Akhirnya, perwakilan dari kedutaan menerima surat protes dari peserta aksi. (bfs)

Foto: dokumen pribadi Zely Ariane.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Solidaritas untuk 30 Sosialis Malaysia”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id