Persoalan:
Tarif dasar listrik di Jawa dan Bali akan naik tiga kali lipat. Kenaikan tarif dasar listrik akan terjadi karena subsidi dari pemerintah ini diatur dalam UU No.20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan. Inti isi dari undang-undang ini menswastakan kelistrikan Jawa dan Bali dan menyerahkan PLN Luar Jawa ke Pemda. Pemerintah mengurangi subsidi dari 80% menjadi 20%. Tarif dasar listrik baru Rp600 KwH akan menjadi Rp3000 per KwH. Kenaikan ini tentu merugikan masyarakat luas di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, terlebih rakyat miskin.
Data Responden:
Nama: Rat Ratnaningsing.
Pekerjaan: pedagang kelontong dan penyewa kamar kos
Jenis Kelamin: perempuan.
Usia: 57 tahun.
Alamat: Jl. Pemuda II Rawamangun Pulogadung.
Saya gk setuju lah kalo mahal. Berapa memang pendapatan kita kalo tarif listrik naik lima kali lipat. Bagaimana pun juga hasil jualan cuma gope (Rp500), jaualan es batu. Kalo pedagang merasa berat karena barang-barang ikut naik. Bingung juga naikin harga barang jualanan. Kalo harga listrik naik ekonomi pasti guncang. Listrik itu kan vital. Apa-apa listrik. Kalo gk ada listrik pasti mampus. Kita bela-belain sisihkan pendapatan untuk bayar listrik. Apa sih maunya pemerintah? Semuanya dijual. Kita sebagai bangsa kontrak aja di sini. Pulau juga dijual. Presidennya aja sekalian dijual. Air dari bumi juga dijual. Masa semua punya kita diswastakan. Kalo nyedot air atau ambil sumber listriknya di Singapura gk apa-apa. Kita sebagai warga juga bisa dijual sama negara nanti. Rumah sakit aja diswastakan. Masa semua dijual. Semua gedung-gedung mentereng di sana, tapi bukan punya kita. Tapi punya orang lain. Lihat aja, mal-mal punya siapa? Carefour punya siapa? Indomart punya siapa? Namanya aja Indonesia tapi punya orang asing. Masa kita ngontrak di negeri sendiri.
Data Responden:
Nama: Farida.
Pekerjaan: guru SD dan penyewa kamar kos
Jenis Kelamin: perempuan.
Usia: 43 tahun.
Alamat: Jl. Pemuda II Rawamangun Pulogadung.
Amat sangat tidak setuju, sekalipun gaji dinaikin. Saya mau kalo gaji dinaikin 10 kali lipat. Uang PBB selama ini buat apa? Ide siapa sih tarif listrik dinaikin? SBY kan janji kalo naik jadi presiden lagi harga-harga diturunin. Kebutuhan gk cuma listrik doang. Kalo biasa pendidikan digratisin, biaya kesehatan digratisin, saya tetep gk mau biaya listrik dinaikin. Kalo bisa jangan naik. Harusnya diturunin, nyusahin rakyat. Harusnya pemerintah sadar banyak rakyat miskin di Indonesia. Selama ini pelayanan bagus sih cuma akhir-akhir ini sering mati. Trus, kalo telat bayar listrik sebulan langsung segel.
Data Responden:
Nama: Muhila.
Pekerjaan: ibu rumah tangga dan penjual dagangan.
Jenis Kelamin: perempuan.
Usia: 40an tahun.
Alamat: Jl. Pemuda II Rawamangun Pulogadung.
Mpok mah gk setuju kalo listrik dinaikin lagi, sekarang aja udah berat. Apa lagi sampai lima kali lipat. Mending kalo pelayanannya memuaskan. Di sini aja sering mati listrik. Gk ada pemberitahuan dari PLN. Pasti kalo listrik naik semua pasti semua bakal naik. Apalagi mpok kan buka warung. Pasti berat banget. Ditambah buat biaya anak sekolah. Kenapa ya setiap pergantian presiden pasti ada aja harga yang naik?
Data Responden:
Nama: Yan.
Pekerjaan: penguasaha rental komputer
Jenis Kelamin: lelaki.
Usia: 27 tahun.
Alamat: Jl. Pemuda II Rawamangun Pulogadung.
Tidak setuju. Memberatkan masyarakat. Kalo bisa, ya, jangan dinaikin. Kasihan juga para pengusaha. Hal ini sangat berpengaruh untuk usaha rental. Pemasukan juga berkurang. Harus ada timbale balik dari pemrintah. Pelayanan listrik selama ini sering mati.
10 September 2009
Kenaikan Tarif Dasar Listrik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar :
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.