Bogor, Bingkai Merah - Warga Ahmadiyah yang tinggal di Kampung Cisalada, Desa Ciampea, masih mengalami teror pada Kamis malam (27/01). Beredar kabar sekelompok massa telah berkumpul di Laladon yang letaknya 2 kilometer dari Kampung Cisalada. Mereka siap menyerang kampung itu.
Teror itu membuat warga perempuan dan anak-anak diungsikan. Sementara itu, warga laki-laki bersiaga menjaga kawasan yang sudah mereka tinggali sejak 1933. Sehingga, suasana cukup mencekam.
Namun, hingga tengah malam, penyerangan tidak terjadi. Warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, akses jalan menuju Kampung Cisalada diblokir oleh beberapa warga dari Kampung Kebon Kopi dan Pasar Salasa. Mereka memblokir dengan membentangkan kain putih. Warga Ahmadiyah yang akan melewati jalur itu harus membungkukkan badannya. Hal itu menunjukkan penghinaan. Dengan begitu, warga di luar Kampung Cisalada yang telah dihasut dapat mencemooh setiap jamaah Ahmadiyah melewati perbatasan kampung itu.
“Biar mereka tidak bisa lewat jalan itu. Mereka kafir, bukan Islam,” kata salah seorang pemuda dari Pasar Salasa.
Tidak jauh dari lokasi itu, masyarakat sekitar memasang tanda yang provokatif, “Orang Ahmadiyah Haram Lewat Jalan.” Tanda itu sudah terpasang sejak penyerangan massa yang terjadi pada 1 Oktober tahun lalu. letaknya sekitar 200 meter dari kantor Kecamatan. Tidak ada satu pun aparat keamanan dan pihak Kecamatan yang menyingkirkan tanda itu meskipun mereka tahu perbuatan itu telah melanggar undang-undang.
Beberapa organisasi Islam seperti Persatuan Umat Islam (PUI) dan Gerakan Reformis Islam (Garis) disinyalir berada di belakang praktek diskriminatif terhadap warga Ahmadiyah di Cisalada selama ini. Pun, Tim 40 yang terdiri dari pemuka agama Islam, birokrat lokal, dan tokoh-tokoh masyarakat. Mereka berperan sebagai tim intelektual sekaligus penggerak massa. Termasuk saat penyerangan pada 1 Oktober 2010 lalu.
Saat kelompok-kelompok Islam bertindak reaksioner, menghina agama, membenci, mengobarkan ancaman membunuh, menghasut untuk menyebarkan kebencian, membakar rumah, masjid dan Al Quran, melakukan kekerasan terhadap Ahmadiyah, muncul pertanyaan, siapa yang sebenarnya sesat? (PSG)
Tulisan terkait:
Persidangan Digelar, Warga Ahmadiyah Diintimidasi
Lebih dari 50 Al Quran Dibakar di Cisalada
Foto diambil dari globalmuslimcommunity.blogspot.com
29 Januari 2011
Teror Masih Dialami Warga Ahmadiyah Cisalada
Komentar :
ada
1
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Semakin terlihat siapa yang sesat berbungkus kulit domba. Dasar teroris!