2 Mei 2011

Buruh Menuntut Hal yang Sama

Jakarta, Bingkai Merah - Ribuan buruh melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional di depan Istana Negara (1/5). Tuntutan mereka masih sama dari aksi-aksi sebelumnya. Penghapusan sistem kerja kontrak (outsourching) menjadi tuntutan utama. Mereka pun masih tidak percaya terhadap pemerintahan SBY-Budiono yang mengabaikan kesejahteraan buruh.

“Selama SBY berkuasa untuk 10 tahun, tidak ada perubahan yang bisa dirasakan oleh rakyat, utamanya kaum buruh. Kami masih saja diperas, diperlakukan layaknya budak dan tidak pernah mendapat jaminan dari negara. Intinya, SBY dengan sistem neoliberalnya sudah gagal. SBY harus digulingkan dan sistem neoliberal harus diganti,” tutur Sutarman, salah satu massa aksi.

Di akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ancaman PHK buruh masih kuat. Pada 2009 saja, tercatat rata-rata sebanyak 15.000 buruh manufaktur dan jasa kehilangan pekerjaannya. Sementara buruh lainnya mendapat perlakuan tidak adil, seperti rendahnya jaminan sosial, dibatasi kebebasan berorganisasi, dan tidak layaknya upah buruh. Pemerintah dan penguasa membuat buruh sengsara.

“Suara kami tidak didengar oleh negara karena telinga mereka disumpal uang dari pengusaha, sehingga negara lebih berpihak kepada pengusaha dan sistem neoliberal yang dijalankannya,” kata salah satu massa aksi saat orasi politik dari Persatuan Perlawanan Rakyat Indonesia.

“Belum lagi penetapan Asean-China Free Trade Agreement pada Januari 2010 disusul perjanjian dagang bilateral perdagangan bebas, tentu berdampak kepada semakin rapuhnya industri dalam negeri yang pada faktanya memang sudah tidak berdaya. Efek terbesarnya sudah tentu kepada merosotnya tingkat kesejahteraan dan peluang hidup ratusan juta buruh industri, semakin memiskinkan puluhan juta petani, dan secara otomatis menghancurkan masa depan seluruh tenaga produktif di negeri ini,” lanjutnya.

Aksi buruh di depan Istana berasal dari berbagai kelompok besar. Mereka berdatangan dari wilayah Jabodetabek. Sebelumnya, massa aksi berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia untuk kemudian berjalan kaki ke Istana Negara. Nampak, kawasan Bundaran Hotel Indonesia dipenuhi oleh warna merah, warna pakaian dan atribut mereka.

Namun, disayangkan beberapa kelompok buruh masih juga ditunggangi oleh elit-elit politik yang jelas-jelas hanya ingin meraup suara untuk kebutuhan kampanye mereka. Sementara itu, sekian tahun buruh masih saja tidak sejahtera. (JJ)


Foto: Kornelius Pinondang/Bingkai Merah.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Buruh Menuntut Hal yang Sama”

Posting Komentar

Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.

Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.

Terima kasih.

 

© Bingkai Merah, Organisasi Media Rakyat: "Mengorganisir Massa Melalui Informasi". Email: bingkaimerah@yahoo.co.id