Jakarta, Bingkai Merah – Tidak penting nilai uangnya, sekecil seribu rupiah dapat memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di bawah jembatan Arab Saudi. Begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan puluhan orang pada aksi penggalangan dana “Rp1.000 untuk Pemulangan TKI” di Bundaran Hotel Indonesia (12/1).
Aksi mereka untuk menggalang solidaritas masyarakat. Selain itu, sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah yang melakukan pembiaran atas masalah itu. Pemerintah sudah mengetahui ada duaratus warga negaranya terlantar selama lebih dari setahun di sana, termasuk anak-anak. Mereka tidur beralas tikar ditemani udara dingin dataran Arab Saudi. Sehari-hari, mereka mengulurkan tangan kepada siapa pun untuk sekadar makan.
Banyak di antara mereka yang sakit. Bahkan, Halimah binti Kohar menghembuskan nafas terakhir di bawah jembatan itu. Sekaligus mengakhiri rasa rindunya yang besar untuk menemui keluarganya di Cianjur Jawa Barat. Ia meninggal dunia dalam kondisi sakit paru-paru pada 3 Agustus 2009.
Semua TKI yang berada di bawah jembatan umumnya tidak betah bekerja di Arab Saudi. Banyak dari mereka melepaskan diri dari belenggu penyiksaan majikannya dan jerat upah yang tidak layak. Keputusan mereka untuk tinggal di sana karena tidak ada biaya dari hasil keringatnya sendiri untuk pulang ke tanah air atau menetap di tempat tinggal yang lebih layak.
Selain di bawah jembatan, banyak TKI lain terlantar di tempat-tempat penampungan yang disediakan oleh Kedutaan Republik Indonesia dengan kondisi yang tidak jauh berbeda.
Meski pemerintah mengabaikan mereka, kalangan masyarakat telah berhasil mengumpulkan Rp1.020.050 di aksi yang berlangsung selama 1,5 jam itu.
“Kami terharu atas kerelaan para penyumbang. Ada dari sopir, penumpang bus, bahkan pedagang kaki lima yang hidup pas-pasan. Mereka tetap tergerak untuk meringankan beban saudaranya yang sedang merana di Arab Saudi. Mereka adalah warga negara terhormat ketimbang para pejabat yang makan uang rakyat,” demikan keterangan Anis Hidayah, Direktur Migrant Care.
“Selain melakukan penggalangan dana di Bundaran HI, selama sepekan ke depan, kami akan melakukan penggalangan dana ke sekolah-sekolah dan rumah ibadah demi memenuhi biaya pemulangan 200 TKI,” tambahnya.
“Aksi penggalangan dana juga akan dilakukan TKI di Hongkong, Macau, dan Taiwan yang kondisinya sedikit lebih baik,” jelas Retno Dewi dari Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia.
Menurut Retno, pemerintah tidak memiliki rasa kemanusiaan untuk menjalankan kewajiban konstitusionalnya melindungi TKI di luar negeri. Pemerintah seharusnya mengalokasikan anggaran khusus untuk pemulangan TKI yang terlantar di luar negeri.
Anggaran yang dibutuhkan hanya sebesar 1,7 milyar rupiah untuk 200 TKI yang terlantar di bawah jembatan itu. Biaya sebesar itu sangat mungkin bisa dikeluarkan pemerintah. Pemerintah saja telah menghabiskan uang negara untuk membiayai kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri sebesar 179 milyar rupiah.
Sedangkan TKI selama ini telah menyumbangkan dana dari luar negeri atau devisa ke negara sebesar 600 milyar rupiah dari biaya perlindungan 15 dollar yang dibayarkan TKI setiap keberangkatannya. Pada 2010 saja, TKI menyumbangkan devisa sebesar 7,1 milyar dollar. Namun, tetap saja pemerintah mengabaikan perlindungan dan kesejahteraan TKI.
Untuk itu, sangat diharapkan agar masyarakat luas ikut berpartisipasi dengan menyalurkan dana melalui rekening Yayasan Migran Care, No. 908.01.01086.00.3, Bank CIMB Niaga Rawamangun Jakarta Timur. Dana yang terkumpul akan diinformasikan secara transparan kepada masyarakat.
Seribu rupiah yang terkumpul dari rakyat dapat memulangkan saudari-saudara kita yang terlantar di Arab Saudi. Ayo sumbangkan! Pemerintah tidak dapat diandalkan! Gulingkan dan ganti dengan kekuasaan rakyat! (bfs)
Foto: Bintang Fajarbudi Semesta/Bingkai Merah.
Tulisan terkait:
Kupang Juga Gelar "Rp1.000 untuk Pemulangan TKI"
Buruh Migran Dijadikan Barang Dagangan
Segera Ratifikasi Konvenan Buruh Migran
13 Januari 2011
Ayo Sumbang Rp1.000 untuk Pemulangan TKI!
Komentar :
ada
3
komentar ke “Ayo Sumbang Rp1.000 untuk Pemulangan TKI!”
Posting Komentar
Silakan pembaca memberikan komentar apa pun. Namun, kami akan memilah mana komentar-komentar yang akan dipublikasi.
Sebagai bentuk pertanggung-jawaban dan partisipasi, silakan pembaca memberikan identitas nama dan kota di setiap komentar dari pembaca dengan mengisi kolom Name/Url yang tertera di bawah komentar pembaca. Misalnya, Anggun, Denpasar.
Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mudah2an upaya bersih itu tidak dikotori motif politik
Saya berminat sumbang beberapa seribu rupiah. Semoga bermanfaat dan saya tunggu informasi akuntannya secara transparan. Memang pemerintahan ini perlu digulingkan!
TKI terpaksa tinggal di kolong jembatan di Arab Saudi. Di kota-kota besar juga byk saudara kt yg tinggal di kolong2 jembatan. Mereka hidup terlantar di tengah derasnya arus perputaran modal yang mengisi kantong2 pejabat kita. Kita harus memikirkan untuk segera menghentikan pemerintahan ini dan menggantikannya dengan kekuasaan rakyat.